MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Kementerian Pariwisata RI memastikan tahun ini akan
segera melakukan pembangunan bandara Silangit di Tapanuli Utara menjadi
bandara internasional. Pembangunan ini diharapkan dapat menjadi upaya
mendorong percepatan pembangunan kawasan Danau Toba yang telah
ditetapkan menjadi destinasi pariwisata nasional.
“Tahun
ini bandara Silangit akan kita bangun menjadi bandara internasional,
kalau Danau Toba sudah kita tetapkan menjadi destinasi pariwisata
nasional, maka bandaranya juga harus internasional. Tidak bisa lagi dari
bandara Kualanamu, karena itu jaraknya ke Parapat terlalu jauh, kalau
dari Silangit waktu tempuh cukup 2 jam,” ujar Menteri Pariwisata RI
Arief Yahya didampingi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry
Nuradi di sela-sela acara peresmian Perumahan Pesona Indonesia Pegawai
Akademi Pariwisata Medan, di Desa Baru Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten
Deliserdang, Rabu (7/6/2017).
Lebih
lanjut dikatakan Arief, dirinya juga sudah mengirimkan surat seminggu
lalu kepada Kementerian Hukum dan HAM agar dapat mempersiapkan tenaga
imigrasi untuk bandara Silangit.
“Kalau
bandara Silangit tidak segera kita bangun jadi bandara internasional,
maka wisatawan akan enggan untuk datang ke Danau Toba, karena orang
kalau sudah waktu tempuhnya lebih dari dua jam perjalanan darat itu
tidak akan mau,” terang Arief.
Arief
juga mengatakan, untuk membangun kawasan Danau Toba maka pemerintah
secara umum akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp20 triliun. Dimana
Rp10 triliun untuk pembangunan infrastruktur dasar, Rp10 triliun untuk
pembangunan resort.
“Sekarang
untuk infrastruktur sudah mulai kita kerjakan, seperti jalan tol sudah
kita bangun, perbaikan jalan menuju Bandara Silangit yang menghabiskan
anggaran sekitar Rp350 miliar, begitu juga perbaikan jalan menuju
bandara Sibisa. Kemudian pembangunan jalan inner ringroad Danau Toba
yang berada di Samosir, serta jalan outer ringroad yang berada di luar
Danau Toba,” kata Arief.
Selain
dari APBN, kata dia, pembangunan kawasan Danau Toba juga akan ditopang
dengan bantuan dari World Bank sebesar Rp200 juta US dollar yang
diperuntukkan untuk tiga destinasi wisata nasional yakni Danau Toba,
Borobudur dan Mandalika.
“Jadi
kalau dirata-ratakan dari World Bank itu, Danau Toba bisa mendapatkan
tambahan anggaran sebesar Rp800 miliar. Anggaran ini juga yang akan kita
buat master plan kawasan Danau Toba yang nantinya akan dikerjakan oleh
konsultan kelas dunia,” terang Arief.
Arief
juga mengharapkan, dukungan pemerintah provinsi juga pemerintah
kabupaten/kota yang berada di sekitar Danau Toba. Terutama dalam hal
pengeluaran izin Amdal. “Satu hal yang kita harapkan, tadi juga saya
sudah katakan kepada Gubsu adalah untuk membantu Amdal, baik Amdal yang
dikeluarkan Provinsi ataupun kabupaten/kota,” terang Arief.
Dalam
kesempatan itu, Arief juga meminta agar program pembangunan homestay di
seluruh wilayah Indonesia dan untuk Sumut ditargetkan sebanyak 1.000
unit dapat segera didahulukan pembangunannya. Terutama pembangunan
homestay dikawasan Danau Toba, karena hal itu akan menjadi community
base tourism.
“Kita
juga harus siapkan masyarakatnya. Sebab, Badan Otorita kan baru akan
mulai membangun tahun depan tapi masyarakatnya harus kita bangun
sekarang. Homestay ini akan dikelola oleh koperasi atau UKM dengan
pelayanan internasional dimulai dari reservasinya hingga pemasarannya.
Makanya, pembangunan homestay ini juga kita harapkan harus dibantu, saat
ini BTN sudah bersedia dan nanti akan kita carikan developernya,” papar
Arief.
Sementara Gubsu
Tengku Erry Nuradi mengatakan, setelah Danau Toba ditetapkan menjadi
salah satu destinasi wisata nasional, progress pembangunan di Sumut
sangat menggembirakan. “Pemerintah pusat memang sudah menyiapkan dana
pengembangan pariwisata Sumut terutama anggaran untuk pengembangan
kawasan Danau Toba, ini sangat baik untuk Sumut,” ujar Erry.
Erry
juga mengatakan, selain Danau Toba di Sumut juga memiliki banyak
destinasi wisata, seperti wisata pegunungan, wisata pantai, wisata
heritage juga wisata perkebunan. Sebab, di Indonesia perkebunan pertama
sekali itu berada di wilayah Sumatera sehingga hal ini dapat dipaketkan
juga menjadi objek wisata. “Makanya kita tentu berharap wisatawan yang
datang ke Danau Toba juga dapat mengunjungi objek wisata lainnya di
Sumut,” kata Erry.
Pemerintah
Provinsi Sumut, lanjut Erry sangat menyambut upaya pemerintah pusat
dalam mengembangkan kawasan Danau Toba, apalagi saat ini masyarakat
Sumut sudah dapat menikmati kemajuan infrastruktur di Sumut. Dimana pada
H-10 jelang lebaran nanti masyarakat akan dapat menggunakan jalan tol
pertama di pulau Jawa yang dibangun di masa Presiden Jokowi.
“Jalan
Tol kita sudah bertambah hampir 90 Km, yakni jalan tol Kualanamu-
Tebing Tinggi sekitar 60 Km dan jalan tol Medan Binjai sekitar 20 Km.
Pembangunan bandara Silangit menjadi bandara internasional, tentu sangat
baik untuk pengembangan Danau Toba,” terang Erry.[rs]
Posting Komentar
Posting Komentar