MEDAN
LABUAN I GLOBAL SUMUT-Gas elpiji 3 kg kembali langka, pasalnya agen
pangkalan lego gas elpiji 3 kg ke pengusaha ikan dan pedagang eceran,
akibatnya masyarakat resah. Rabu (18/10).
Seperti
di lingkungan 22, 23, dan lingkungan 24 Kelurahan Pekan Labuhan
Kecamatan Medan Labuhan, masyarakat sesalkan ulah pangkalan gas elpiji 3
kg. “Saya kecewa dengan ulah pangkalan gas elpiji 3 kg yang lebih
utamakan kepentingan pengusaha (pedagang) daripada layani masyarakat.
Gas 3 kg itu milik masyarakat, jika tidak sanggup layani kebutuhan
masyarakat lebih baik ditutup aja pangkalan itu”.
Demikian dikatakan Abd. Rahman (45) warga lingkungan 23 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan. Rabu (18/10).
Tokoh masyarakat lingkungan 22 dan 23 Kelurahan Pekan Labuhan itu minta Lurah, Camat, dan Pertamina segera bertindak tegas.
“Saya
bicara atas nama masyarakat, selain saya sendiri yang jadi korban
kelangkaan gas elpiji 3 kg itu, saya juga terima keluhan masyarakat dan
diteruskan kepada kepala lingkungan. Jangan biarkan hilang kesabaran
masyarakat, selagi bisa menahan diri bepatlah bertindak, oleh karenanya
saya desak Lurah, Camat, dan Pertamina segera ambil tindakan tegas,
cabut izin pangkalan gas elpiji 3 kg yang nakal”. Kata Rahman dengan
nada geram.
Pantauan
di lapangan, Selasa 17/10 ratusan tabung berisi gas elpiji 3 kg masuk
ke pangkalan CV. Karya Makmur milik Syahrin, Rabu 18/10 siang gas elpiji
3 kg itu dinyatakan pekerja habis, anehnya gas 3 kg itu diangkut
pedagang menggunakan becak dan kereta sorong. Masyarakat lingkungan 24
dan 23 Kelurahan Pekan Labuhan berulang kali ribut di pangkalan gas CV.
Karya Makmur tersebut.
Hal
yang sama juga terjadi di pangkalan Muslim warga lingkungan 20
Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan. Meskipun pernah didemo
warga, pangkalan gas elpiji 3 kg milik Muslim kembali buat ulah. Gas
elpiji 3 kg yang menjadi kebutuhan masyarakat lingkungan 22 Kelurahan
Pekan Labuhan itu habis sebelum waktunya.
Camat
Medan Labuhan A. Rahman Pane ketika dikonfirmasi melalui telephon
selularnya, Rabu (18/10) tidak menjawab. Telephon genggam yang digunakan
Camat tersebut memblokir panggilan masuk wartawan. (mn/bu).
Posting Komentar
Posting Komentar