0
ACEH | GLOBAL SUMUT-Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Negeri Saree Provinsi Aceh menamatkan 161 orang siswa untuk tahun 2019 ini, Selasa (25/06/2019).

161 lulusan ini merupakan alumni angkatan 50 yang dikukuhkan dan diwisuda di aula kampus 1 SMK-PP Negeri Saree yang turut dihadiri oleh orang tua/wali siswa (i) tersebut, Plt. Sekda Aceh, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Kementerian Pertanian RI, Perwakilan Direktorat Pembinaan SMK (dit-PSMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Kepala Dinas Peternakan Aceh, Kepala SKPA lainnya, Pejabat Dinas Pertanian dan Perkebunan aceh, Dinas Pendidikan aceh, para undangan dari berbagai SMK Banda Aceh, Aceh Besar, Bireuen, hingga Aceh Jaya dan Pelaku Usaha bidang industri pertanian, serta perwakilan kantor/dinas seputaran Saree.
Kegiatan wisuda dan penyerahan ijazah bagi lulusan tahun ajaran 2018/2019 ini dirangkai dengan kegiatan Peresmian Penggunaan Gedung Induk SMK-PP Negeri Saree oleh Plt. Sekda Aceh, Ir. Helvizar Ibrahim, M.Si ditandai dengan pemotongan pita bunga. Gedung Induk 2 lantai ini merupakan hasil dari Bantuan Kementerian Pertanian RI melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2017 dan 2018 melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh. Sebelum meresmikan Gedung Induk ini, Plt. Sekda Aceh berkesempata melihat berbagai produk hasil budidaya dan produksi pertanian di Stand Pamerah yang dilakukan oleh para siswa dari setiap Kompetensi Keahlian dibawah bendera Seulawah Agro Technopark dan Dunia Usaha Dunia Industri seperti PT. East-west Seed Indonesia (Cap Panah Merah).

Kepala SMK-PP Negeri Saree, Muhammad Amin, SP., MP dalam laporan menjelaskan bahwa ke 161 lulusan ini merupakan siswa dari 4 Kompetensi Keahlian yaitu ; Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura (ATPH) sebanyak 62 orang, Agribisnis Ternak Ruminansia (ATR) 55 orang, Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) 28 orang dan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) 16 orang. Lebih lanjut, Muhammad Amin menjelaskan bahwa dari 161 lulusan ini, sebanyak 19 orang telah diterima di berbagai kampus negeri di Indonesia seperti ; Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Universitas Malikulsaleh (Unimal), Universitas Teuku Umar (UTU), Universitas Samudera (Unsam), Universitas Andalas Padang, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, Bogor, dan Malang.
Kemudian, A. Hanan, SP.,MM selaku Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh dalam sambutannya mengatakan beliau mendukung penuh dan berupaya sekuat tenaga untuk terus memajukan dan meningkatkan Kualitas Sumberdaya manusia dan fasilitas pendukung pendidikan bagi ke 3 SMK-PP Negeri Aceh. Dengan adanya dukungan penuh ini, diharapkan SMK-PP Negeri Saree dapat terus mendidikan dan menghasilkan lulusan terbaik. Dukungan ini telah memberikan hasil yang dapat kita lihat sekarang ; Pada Tahun 2016 SMK-PP Negeri saree ditunjuk sebagai salah satu SMK Rujukan oleh Dit-PSMK Kemdikbud, kemudian Berdasarkan SK Direktorat Pembinaan SMK Dirjendiknas Kemdikbud nomor 61b/D5.2/KU/2017, SMK-PP Negeri Saree ditetapkan sebagai salah satu dari 125 SMK Revitalisasi dalam bidang Pendukung Ketahanan Pangan. 125 SMK ini dipilih dari 13.000 lebih SMK se-Indonesia. Status ini masih berlanjut ditahun 2018 dan 2019 ini.  Pada tahun 2017, SMK-PP Negeri Saree terpilih sebagai Terbaik 1 dalam Pemilihan Unit Kerja Pelayanan Publik Pertanian Berprestasi dalam lingkup kementerian Pertanian RI, dimana Penyerahan Piala dan Hadiah nya langgsung diberikan oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman pada Januari 2018 yang lalu. Perlu kami sampaikan, pada tahun 2019 ini SMK-PP Negeri Saree serta Kutacane telah didaftarkan oleh Biro Organisasi Gubernur Aceh dalam kegiatan yang sama, semoga memperoleh hasil yang baik. Lalu meningkatkan SDM Pendidik bidang Produktif, Kemendikbud melalui P4TK Cianjur menetapkan SMK-PP Negeri Saree sebagai salah satu Pusat Belajar (PB), dimana Guru SMK-PP Negeri Saree selaku Instruktur Nasional (IN) melatih dan mendidik guru-guru pertanian se-Aceh di Saree. Pada tahun 2018 Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P1) telah keluar Izin dan Lisensi nya. Izin TUK bernomor 22/LSP-P/05/2018. Sedangkan LSP-P1 nomor lisensinya BNSP-LSP-1415-1D tahun 2018. Dengan adanya TUK dan LSP-P1 ini, SMK-PP Negeri Saree telah dapat melaksanakan Uji Kompetensi bagi Lulusannya dan Sertifikat Kompetensi nya berlaku secara Nasional.  Kadistanbun, selanjutnya mengatakan jumlah Alumni yang telah dihasilkan oleh SMK-PP Negeri Saree sejak tahun 1967 lebih kurang  5000 orang. Sedangkan jika kita mengambil data lulusan dari tahun 2013 -2019, hari ini sekolah ini menamatkan 798 orang. Dimana sekitar 65 % dari lulusan tersebut telah bekerja baik di DUDI maupun berwirausaha mandiri.

Sedangkan dalam sambutan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dr. Ir. Momon Rusmono, MS dalam kesempatan ini diwakili oleh Dr. Idha Widi Arsanti, SP.,MP selaku Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) mengatakan Arah Pembangunan pertanian pada era industri 4.0 adalah upaya transformasi menuju perbaikan pembangunan pertanian dengan mengintegrasikan dunia online lini produksi di industri, dimana semua proses produksi berjalan dengan menggunakan digitalisasi. Guna mencapai arah pembangunan pertanian tersebut, Kementerian Pertanian telah menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pertanian dalam Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. Konsekuensi logis dari hal tersebut adalah petani masa depan harus terdidik, terampil, tanggap, inovatif dan berdaya saing. Hal itu berarti kita harus menyiapkan SDM  dari sekarang, diantaranya adalah adik-adik yang diwisuda pada hari ini dan mereka yang pada saat ini sedang mengikuti pendidikan di SMK-PP. Mereka memiliki peran yang strategis pada masa tersebut. Oleh karena itu, mereka perlu dibekali kemampuan yang dapat mengikuti perkembangan industri 4.0 yang sedang berkembang saat ini bagi generasi milenial.
Tantangan penyediaan generasi petani yang demikian itu tidak dibebankan kepada Kepala SMK-PP, tetapi perlu dukungan guru/ tenaga pendidik yang mumpuni, jejaring kerja dan dukungan stakeholders lainnya guna membantu SMK-PP dalam mengemban misi penyiapan petani masa depan. Namun demikian, untuk mewujudkan hal tersebut, dihadapkan beberapa tantangan, diantaranya adalah Lulusan SMK-PP dituntut memiliki kompetensi dalam bidang keahlian teknis pertanian tertentu, memiliki etos kerja yang tinggi, disiplin, mampu berusaha dan bersaing di pasar tenaga kerja, dan memiliki jiwa kewirausahaan. Untuk itu perlu dirancang kurikulum yang memuat kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/industri berikut dengan perangkat dan metode pembelajaran yang tepat, dan dibangun jiwa kewirausahaan. SMK-PP Negeri Saree Aceh ini merupakan salah satu dari 87 SMK-PP yang dibina oleh Kementerian Pertanian dalam bidang produktif dengan jumlah lulusan tahun 2019 sebanyak  161 orang. Kementerian Pertanian merasa bangga dan bersyukur mempunyai tambahan alumni sebagai tenaga teknis menengah di bidang pertanian.

Direktur Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Dit-PSMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam sambutannya yang disampaikan oleh Marsudi Utomo, S.St selaku Kasi Penilaian Subdit Kurikulum mengatakan bahwa Dit-PSMK terus berupaya meningkatkan kualitas dari siswa dan alumni SMK. Itu semua dapat diukur dengan seberapa banyak alumni yang memperoleh pekerjaan atau diterima di Dunia Usaha dan Industri sesuai dengan Kompetensi yang didapat di SMK. Dit-PSMK juga terus berusaha merevitalisasi SMK se Indonesia, dimana ini sesuai dengan amanat Instruksi Presiden nomor 9 Tahun 2016. Namun disamping itu semua pembangunan soft skill atau karakter siswa SMK juga terus dibenahi dan ditingkatkan oleh Dit-PSMK, dalam hal ini kami mohon peran besar dari pihak sekolah, kepala sekolah, guru, warga kampus, tokoh masyarakat/pendidikan, dan semua pihak untuk memberi perhatian khusus terhadap perbaikan karakter ini.

Kemudian, dalam sambutan Plt. Gubernur Aceh yang disampaikan oleh Plt. Sekda Aceh Ir. Helvizar Ibrahim, M.Si menyampaikan Atas nama Pemerintah Aceh, kami mengucapkan Selamat kepada anak-anak kami siswa/siswi SMK-PP Negeri Saree yang diwisuda hari ini. Program Indonesia Pintar (PIP), Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), dan Gerakan Literasi Nasional (GLN), antara lain, merupakan agenda unggulan pemerintah terkait dengan pembangunan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia. Terkait dengan GLN, ungkapan berikut patut terus didengungkan: “Membacalah agar kamu mengenal dunia, dan menulislah supaya engkau dikenal dunia”. Ungkapan tersebut cukup beralasan untuk memotivasi kita belajar, menuntut ilmu, atau menggali ilmu pengetahuan dalam rangka memudahkan hidup kita di dunia, dan tentunya sebagai jalan mengumpulkan bekal untuk kebahagiaan hidup yang abadi di akhirat kelak. Untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut, antara lain, Pemerintah Aceh perlu mensinergikan pencanangan program Aceh Carong dan Pendidikan Berkarakter Islami tersebut dengan GLN yang kini sedang digalakkan Pemerintah. Dengan membangun gerakan literasi akan dapat memantik minat atau tradisi baca, tulis, amalkan, dan sebarkan di Aceh. Wujud perhatian Pemerintah Aceh dalam hal ini adalah penyediaan alokasi dana yang memadai untuk kegiatan penyediaan bahan bacaan, khususnya yang berkaitan dengan kearifan lokal sebagai satu komponen literasi demi mencerdaskan masyarakat, khususnya generasi muda di Aceh. Ini semua telah mulai Nampak dengan salah satu bukti bahwa peringkat UN siswa SMA/SMK tahun 2019 telah naik 4 tingkat, walau prestasi ini masih jauh dari harapan kita.
Beliau juga mengharapkan, SMK-PP Negeri Saree bisa tampil sebagai pemasok tenaga terampil guna mengisi posisi strategis di sektor tersebut. Sebagai tenaga terlatih, alumni SMK-PP Negeri Saree seharusnya bisa tampil sebagai motor penggerak agar petani Aceh lebih efektif dan efisien dalam mengolah lahannya. Makanya sejak awal kurikulum yang diterapkan di SMK ini diselaraskan dengan kebutuhan lapangan, sehingga ketika para alumni terjun ke masyarakat, mereka dengan mudah menguasai lapangan, sebab suasana yang dihadapi tidak jauh beda dengan yang dipelajari di sekolah ini. Inilah alasan utamanya mengapa sekolah vokasional, seperti SMK-PP ini diharapkan tampil sebagai pendorong perubahan dan kemajuan masyarakat Aceh, sebab di sekolah ini, para muridnya sudah dihadapkan dengan kondisi riil lapangan.
Kegiatan wisuda lulusan ini turut dirangkai dengan penandatangan Kesepakatan Kerjasama dalam bentuk MoU dengan 9 Dunia Usaha dan Industri serta lembaga/instansi pemerintah yaitu ; 1) Aceh Farm School (Produksi dan Budidaya Pertanian dan Peternakan), 2) PT. Mopoli Raya Aceh Tamiang (Budidaya dan Produksi Kelapa Sawit), 3) Balai Ternak Non Ruminansia Dinas Peternakan Aceh (Budidaya Ternak Non Ruminansia), 4) PT. Ciomas Adisatwa Banda Aceh (Budidaya dan Produksi Unggas/Ayam Broiler), 5) PT. Rumoh Ummy Foodista Banda Aceh (Pengolahan Hasil Pertanian), 6) Rumah Kemasan Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh (Pengolahan Hasil Pertanian), 7) Rumah Potong Hewan Banda Aceh (Pengawasan Ternak dan Kesehatan Hewan), 8) PT. Karya Semangat Mandiri Medan (Budidaya dan Produksi Ternak Unggas/Ayam Broiler), 9) Perusahaan Dendeng Aceh Gunung Seulawah (Pengolahan Hasil Daging Sapi). Kerjasama ini dimaksudkan Peningkatan Mutu Pendidikan, Penelitian, Magang, Praktek Kerja Lapangan, Pemasaran Tenaga Kerja, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Diharapkan dengan MoU kerjasama tersebut dapat menjadi salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan SMK - PPN Saree Saree sebagaimana yang dicita-citakan.(Don Zakiyamani)

Posting Komentar

Top