0

BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP H.Ikhwan nonton bareng (Nobar) film layar lebar berjudul 'Sang Prawira' di Studio Suzuya Plaza XXI Jalan Marelan Raya, Kelurahan Tanah Enam Ratus Kec. Medan Marelan.Kamis (28/11/2019).

Selain Kapolres tampak juga dalam Nobar tersebut Ketua Bhayangkari Polres Pelabuhan Belawan Dr.Hj Henny Harahap Spd Mpd, Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Danyonmarharlan) I Belawan Letnan Kolonel (Letkol) Marinir James Munthe,M.Tr Hanla beserta istri, Para Prajurit Marinir serta PJU Polres Pelabuhan Belawan dan Kapolsek jajaran serta Personil, Ketua KSJ Saharuddin dan relawan serta ratusan pelajar maupun awak media. 

Sebelumnya Kapolres juga pernah mengajak nonton bareng  film layar lebar berjudul 'Hanya Manusia' di Bioskop yang sama.

Film 'Sang Prawira', ini diperankan polisi, menteri dan pejabat daerah bercerita tentang perjuangan pemuda untuk menjadi polisi.

Film Sang Prawira ini menceritakan tentang kisah hubungan antara orang tua dengan anaknya, perjuangan cita-cita, pengabdian pada negara dan soal cinta.

Apabila Anda seorang ayah atau ibu, apa yang Anda harapkan dari anak Anda kelak saat dewasa? Pada film ini diceritakan harapan dan keinginan ayah Horas (IPDA Dimas Adit S) yang ingin anaknya menjadi orang kaya.


Horas merupakan seorang pemuda yang lahir di sebuah kampung di tepian Danau Toba. Keadaan keluarga yang tergolong kekurangan membuat ayahnya mengharapkan Horas menjadi pengusaha, agar bisa mengangkat status ekonomi keluarganya. Sehingga tidak perlu lagi bersusah-susah dalam memenuhi kebutuhan hidup. 

Sayangnya, Horas berpikir lain, dia ingin menjadi seorang polisi. Menjadi polisi yang menjaga keamanan masyarakat dan menjadi salah satu upaya mengabdi pada negara.

Pengabdian kepada negara baginya lebih penting daripada urusan pribadi, mungkin itu yang terpikirkan oleh Horas. Tentu jalan untuk menggapai cita menjadi lebih berat dengan penentangan ayahnya.

Tapi tetap saja, Horas berjuang untuk meraihnya. Keadaan ini semakin sulit saat Horas juga harus mengurus kisah cintanya dengan Nauli (Anggika Bolsterli), kisah cinta yang romantis tetapi sangat rumit.

Selain pemain yang merupakan anggota polisi, Sang Prawira juga dibintangi oleh para menteri dan pejabat daerah. Adapun para pemainnya yaitu Ipda Aditia ACP, Anggika Bolsterli, Ipda Dimas Adit S, Ipda M. Fauzan Yonanndi, Tito Karnavian, Luhut Binsar Pandjaitan, Yassonnah H. Laoly, Ganjar Pranowo, Irjen Dr. Eko Indra H S, Irjen Agus A, Mayjend. TNI M. Sabrar F. Film Sang Prawira ini berada dalam arahan sutradara Ponti Gea dan penulis naskah Onet Adithia Rizlan.


Dalam film yang 95 % pemerannya personel Kepolisian Daerah Sumatera Utara 
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto dan istrinya, Evi Agus Andrianto terlibat sebagai pemain.

Kapoldasu menjalani peran sebagai petugas Pos Indonesia, sedangkan Evi menjadi guru di sekolah.

Dengan menggunakan seragam khas milik PT Pos Indonesia dan tempat surat yang terbuat dari karung, Agus mengantarkan surat kepada seorang guru di sekolah tersebut.

Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam filim ini  berperan sebagai seorang polisi berpangkat komisaris besar (kombes) yang mengajar mata kuliah Pancasila di Akademi Kepolisian.

Film ini merupakan kerjasama studio produksi MRG Film dan Mabes Polri. Sang Prawira merupakan film layar lebar pertama Ponti Gea dan Onet Adithia Rizlan.

Sebelum film ini, Mabes Polri juga pernah membuat film tentang polisi berjudul 'Hanya Manusia'.[abu]   

Posting Komentar

Top