0


LANGSA | GLOBAL SUMUT - Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin dan anggota Komisi III DPR RI,Nasir Djamil minta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh segera memeriksa direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Keumueneng Langsa yang diduga oleh Aliansi Aktivis Merdeka (Alaska) sebagai lumbung Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (KKN) di daerah itu. 

"Kita meminta Kejati untuk tidak diam terhadap kasus adanya dugaan KKN di tubuh PDAM Tirta Keumuneng Langsa.Seharusnya ini menjadi atensi khusus Kejaksaan terkait keluhan hajat hidup orang banyak di Kota Langsa,"ujar Safaruddin menyahuti kegelisahan masyarakat terhadap buruknya pelayanan PDAM Tirta Keumueneng Langsa,Senin (06/03/2023). 

Dirinya menyebut, persoalan PDAM Tirta Keumueneng Langsa menjadi pembicaraan hangat dari berbagai kalangan."Karna ini sudah menjadi hajat hidup orang banyak,apa lagi menyangkut kebutuhan air bersih dan adanya dugaan KKN yang meresahkan masyarakat. Kejaksaan hendaknya merespon dengan cepat," katanya. 

Senada dikatakan Nasir Djamil,jika benar laporan masyarakat pelanggan PDAM Tirta Keumueneng Langsa terkait adanya praktik KKN, maka pihak penegak hukum di Langsa dalam hal ini Kapolres dan Kejaksaan tidak boleh diam terkait keresahan itu.

"Harus turun melakukan penyelidikan untuk mencari kebenaran terhadap dugaan KKN tersebut.Apalagi kita tahu Pj.Walikota Langsa sedang melakukan perbaikan ekonomi masyarakat melalui pembangunan,jangan sampai program Pj.Walikota terganggu karna nimimnya kepercayaan publik,"paparnya. 

Ia mengajak seluruh elemen agar mendukung program pemerintah daerah untuk menyejahterakan masyarakat melalui perbaikan ekonomi, pembangunan dan tatakelola pemerintahan yang baik. 

"Penegak hukum harus gerak cepat jangan diam, kalau penegak hukum diam, bagaimana nanti hidup masyarakat semakin tidak tenang,"kata politikus PKS itu. 

Sementara, masyarat di Kota Langsa terus mengeluhkan buruknya pelayanan PDAM Tirta Keumueneng Langsa."Airnya berlumpur dan sangat tidak layak untuk digunakan.Kondisi seperti ini sudah bertahun-tahun kita alami," tutur Yusuf (56), salah seorang warga di Kota Langsa.  

Seperti kita ketahui, padahal pemerintah daerah selalu memberika penyertaan modal kepada PDAM Tirta Keumueneng Langsa.Namun dana habis puluhan miliar tak berdampak apapun terhadap perbaikan pelayanan kepada pelanggan. 

"Kita juga mendengar adik-adik pemuda yang tergabung dalam Alaska saat melakukan aksi unjuk rasa menyebut tingginya kebutuhan pegawai di PDAM Tirta Keumueneng Langsa hingga mencapai delapan milyar lebih setiap tahunnya dan diduga tertutupnya proses penerimaan karyawan di perusahaan daerah itu," imbuhnya.(Arman Suharza)

Posting Komentar

Top