0
STABAT | GLOBAL SUMUT - Kepanikan menyerang warga bantaran sungai Wampu Kecamatan Stabat, Rabu pagi (12/12) ketika banjir datang menyapu perkampungan itu, puluhan anak dan wanita menjadi korban banjir, Isak tangis warga terdengar tatkala mengetahui anggota keluarganya hilang dan ada yang tak bernyawa lagi.
Informasi akan datangnya bencana banjir itu sebelumnya telah diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Langkat (BPBD) dari BMKG yang menginformasikan daerah tersebut mengalami cuaca extreme yang berpotensi banjir ditandai dengan tingginya curah hujan 4 hari berturut-turut, Tim gabungan siaga bencana pun turun meluncur kelokasi, evakuasi warga dilakukan ke tempat yang aman yakni di Alun-alum Amir Hamzah Stabat, terlihat tim penyelamat mencari korban hanyut terbawa arus air yang deras, kendaraan hilir mudik mengangkut korban yang ditemukan dan dibawa ke tenda darurat dan lokasi pengungsian.
Semua warga diarahkan untuk berkumpul pada satu tempat evakuasi, ke tempat yang lebih tinggi, juga dianggap aman serta memperlancar kerja tim medis menolong korban yang luka-luka dan trauma.
Peristiwa tersebut semakin ramai setelah tertangkapnya sejumlah oknum yang memanfaatkan keadaan darurat itu untuk mencuri dan mejarahi barang-barang di rumah masyarakat yang terkena dampak musibah.
Namun hal ini tidak perlu menjadi kepanikan, karena kesemuanya itu merupakan rangkaian dari simulasi penanggulangan bencana tingkat Kabupaten Langkat. Dipilihnya lokasi tersebut karena sebelumnya pernah dilanda banjir. Ratusan orang terlibat dalam kegiatan Gladi Lapang (simulasi) merupakan kegiatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dilaksanakan oleh BPBD Provsu dan BPBD Kab. Langkat bekerjasama dengan instansi terkait seperti TNI/Polri, SAR Langkat, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dishub, Kesbangpolinmas, Kantor Sosial, Kec. Stabat dan Wampu, Kel. Stabat Baru, PMI serta masyarakat setempat.
Kepala BPBD Langkat Ir. Herdianul Zally mengaku bangga dipilihnya Langkat sebagai lokasi simulasi banjir, Diharapkan dengan simulasi itu masyarakat dapat memahami tentang bagaimana upaya menanggulangi banjir.
Dijelaskanya simulasi ini juga bertujuan menguji tingkat kemampuan Dinas dan Instansi terkait dalam menghadapi bencana, mengidentifikasi mekanisme koordinasi penanggulangan bencana dilapangan, menguji standar operasional prosedur yang sudah ada, mengimplementasikan mekanisme komando dalam penanggulangan bencana dan peranan, tugas serta tanggung jawab Dinas dan Instansi terkait dalam penanggulangan bencana.
 
Warga cukup antusias mengikuti kegiatan simulasi, Lukman salah seorang warga mengaku senang karena daerah tersebut menjadi daerah rawan terjadinya bencana banjir, “Dulu pernah terjadi banjir besar disini  yang menghanyutkan sejumlah rumah” ujarnya mengenang.
Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Sumut Ir. Anasuddin Panjaitan, SE selaku PJOK menyampaikan kepada masyarakat agar melalui kegiatan ini masyarakat Langkat khususnya yang tinggal di rawan bencana dapat siap dan siaga apabila bencana banjir datang.
Sebelumnya kegiatan simulasi itu dibuka oleh Komandan tanggap bencana darurat Sekda Drs. H. Surya Djahisa, M.Si, dirinya berharap kegiatan itu dapat menjadi pembelajaran sekaligus pelatihan bagi semua yang terkait dalam penanggulangan bencana, “Tidak sekedar bencana banjir tapi juga bencana lainnya” tuturnya seraya berharap apabila nantinya ada bencana yang datang, tim siaga telah siap sehingga mampu meminimalisir imbas dari bencana.(Awal / Langkat)

Posting Komentar

Top