LANGSA
| GLOBALSUMUT-Ribuan masyarakat Kota Langsa menghadiri tabligh akbar
dalam rangka memperingati maulid nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wasallam 1440 H yang berlangsung di Lapangan Merdeka Kota Langsa, Jum’at
(12/10) malam.
Tabligh akbar yang
mengusung tema “Amar Ma’ruf Nahi Mungkar” ini menghadirkan Habib Bahar
Bin Smith dari Jakarta sebagai penceramah.
Ketua Majelis Gabungan Ormas Kota Langsa Abati Mukhtar Aramia mengucapkan selamat datang kepada Habib Bahar beserta rombongan.
Dirinya
berharap tabligh akbar ini dapat memberikan semangat kepada warga Kota
Langsa untuk berjihad dan menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, “Harapan
kita akan membawa semangat kepada kami semua untuk berjihad di Kota
Langsa, sehingga Kota Langsa akan menjadi Kota Madani,”katanya.
Walikota
Langsa Tgk. Usman Abdullah, SE saat memberikan sambutan mengatakan,
kedatangan Habib Bahar semoga membawa berkah dan setelah mendengarkan
tausiyah akan lebih meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'ala dan kecintaan kepada Rasulullah.
Walikota
berpesan kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk dapat menyimak
ulasan yang disampaikan oleh Habib Bahar, sehingga ada hasil yang bisa
dibawa pulang setelah acara selesai.
“Bukan
hanya sekedar berkumpul disini, namun ada hal yang kita bawa pulang
setelah acara ini, dan kita dapat meresapi apa yang disampaikan sehingga
terus meningkatkan ketaqwaan kita,” ujarnya.
Sementara itu, Habib Bahar Bin Smith dalam tausiyah mengupas sirah nabawiyah, perjalanan hidup Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, tantangan dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah hingga kecintaannya terhadap ummat yang tinggalkannya.
Sementara itu, Habib Bahar Bin Smith dalam tausiyah mengupas sirah nabawiyah, perjalanan hidup Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, tantangan dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah hingga kecintaannya terhadap ummat yang tinggalkannya.
Dikatakannya,
malam yang paling utama, paling mulia dari seluruh malam – malam yang
ada adalah malam kelahiran baginda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wasallam, setelah malam kelahiran Nabi baru malam Lailatul Qadar,
setelah malam Lailatul Qadar baru malam Jum’at.
Menurut
Imam Alkasytalani, kata Habib Bahar, malam Maulid lebih utama dari
Lailatul Qadar karena tiga perkara, yaitu malam lailatul qadar adalah
turunya malaikat sedangkan malam Maulid malam lahirnya Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasallam,Lailtul Qadar adalah anugrah yang Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berikan kepada umat Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wasallam sedangkan malam Maulid adalah malam lahirnya seseorang yang
diberikan anugrah tersebut, Lailatul Qadar adalah karunia dan rahmat
Allah Subhanahu Wa Ta'ala bagi umat Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wasallam saja bukan kepada umat – umat yang lain, sedangkan lahirnya
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam bukan saja rahmat untuk umatnya
tapi untuk seluruh alam semesta.
Lanjut
Habib Bahar, orang yang merayakan maulid adalah orang yang mengungkapkan
kegembiraannya dengan lahirnya Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wasallam.
“Didalam acara Naulid
menceritakan sejarah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam
kisah-kisah nabi agar kita tahu bagaimana sejarahnya nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasallam,”imbuhnya.
Usai menyampaikan tausiyahnya, Habib Bahar menutup tabligh akbar dengan membacakan doa untuk masyarakat Lombok dan Palu yang sedang tertimpa musibah.(arman suharza)
Usai menyampaikan tausiyahnya, Habib Bahar menutup tabligh akbar dengan membacakan doa untuk masyarakat Lombok dan Palu yang sedang tertimpa musibah.(arman suharza)
Posting Komentar
Posting Komentar