3
LANGKAT | GLOBAL SUMUT-Poldasu segera membidik kasus korupsi yang melibatkan Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu. Pasalnya, dibawah kepimpinan Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu, Pemkab Langkat dicap sebagai daerah terkorup. Berdasarkan hasil audit BPK TA 2012, yang disampaikan Kasubbag Baut BPK-RI Wil I Perwakilan Sumut, Aryo Seto Bomantari,  Pemkab langkat dibawah kepemimpinan 5 Tahun Bupati Langkat H Ngoges Sitepu praktek korupsi berjamaah negara dirugikan sampai Rp53 miliar lebih, tak bisa dipertangungjawabkan.

" Poldasu akan segera menindaklanjuti kasus korupsi Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu. Bahkan kini, Tim Tipikor Poldasu sudah membentuk tim dan mengumpulkan bukti-bukti korupsi pejabat di Pemkab Langkat termasuk korupsi pengadaan Alkes di Dinas Kesehatan Langkat. Pokok dalam waktu dekat kita akan segera panggil Bupati," kata sumber di Poladasu, Kamis (19/9).

Menurut sumber tadi, pihak Poldasu masih belum membebarkan kasus-kasus  apa saja korupsi di Pemkab Langkat. Tapi yang jelas berdasarkan audit BPK RI ada temuan korupsi yang merugikan negara miliar rupiah. Karena itu, Poldasu harus hati -hati melihat kasus-perkasu tersebut. Sehingga, pada akhirnya Poldasu bisa menetapkan tersangka nantinya, kata sumber lagi. 


Seperti diketahaui, dugaan korupsi berjamaah yang terjadi di Dinas Kesehatan (Dinkes) Langkat pengadaan alkes dan mobil kesehatan TA 2012 senilai Rp13 miliar yang dilakukan oknum Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Langkat, Dr Gunawan serta Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu beserta kroni-kroninya, terus disoal.

Bupati Langkat  diduga juga ikut menikmati uang hasil korupsi di Dinkes Langkat untuk kepentingan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langkat pada Oktober 2013 mendatang. Dalam Pilkada Langkat tersebut, Ngogesa Sitepu berpasangan dengan Sulistiyanto dengan nomor urut 4. 

Uang hasil korupsi di Dinkes Langkat senilai Rp13 miliar itu diduga mengalir melalui perantara Kasubbag Keuangan Dinkes Langkat, yakni Sunarto. Sunarto ini disebut-sebut sebagai anak main dari Bupati Langkat.

Informasi yang dihimpun TOPKOTA, Sunarto yang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan pangkat dan golongan III/C sudah memiliki bangunan rumah mewah dengan nilai bangunan hingga Rp2,5 miliar.
Celakanya, semua kasus dugaan korupsi yang terjadi di Dinkes Langkat langsung dibekap sama si Sunarto.

Bahkan, LSM dan awak media di Langkat sudah dikondisikan sama dia (Sunarto-red). Sunarto itu memang anak main Bupati Langkat. Apalagi menjelang Pilkada Langkat bulan Oktober 2013 nanti. Lihat aja rumahnya yang besar dan mewah itu senilai Rp2,5 miliar. Dari mana dia memperoleh uang senilai Rp1,5 miliar untuk biaya membangun rumahnya yang seperti istana tersebut," terang sumber.

Sebelumnya, lanjut sumber, kehidupan Sunarto hanya sederhana."Setelah diangkat menjadi Kasubbag Keuangan Dinkes Langkat, si Sunarto langsung menjadi hartawan dan pengusaha perkebunan di salah satu Provinsi di Kalimantan. Lain lagi mobil mewah milik Sunarto, seperti mobil sedan Mercedes Benz serta beberapa persil tanah yang ada di Langkat," beber sumber.

Menyikapi kasus tersebut, Direktur Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU), Azhari AMS kepada GS,kemarin meminta kepada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) agar segera menangkap dan memeriksa oknum-oknum yang terlibat dalam korupsi berjamaah yang terjadi di Dinkes Langkat.

"Kita minta Kejatisu segera mengusut hingga  tuntas kasus korupsi yang terjadi di Dinkes Langkat tersebut. Apalagi kasus korupsi tersebut sudah pernah dilaporkan ke Kejati Sumut. Jika memang cukup bukti atau minimal dua bukti awal, pihak Kejati Sumut segera menangkap dan memeriksa siapa-siapa saja yang terlibat dalam korupsi berjamaah di Dinkes Langkat tersebut. Kalau Kadinkesnya terbukti mengkorupsi, segera tangkap dan periksa. Dan jika dalam pemeriksaan nanti, dana korupsi tersebut memang mengalir untuk Pilkada Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu, pihak Kejati Sumut juga harus memeriksanya," ucap Azhari.

Seperti diberitakan sebelumnya, dugaan korupsi yang dilakukan Kadinkes Langkat dan Bupati Langkat antara lain, uang insentip pelayanan puskesmas 24 jam yang dikorupsi hingga senilai Rp 4,1 milliar. Begitu juga realisasi penggunaan anggaran APBD/APBN pada Dinkes Langkat terkait pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) senilai Rp13 miliar, bus poligigi, promosi kesehatan, anggaran peningkatan gizi bagi ibu hamil dan anak balita, serta foging (pengasapan).

Dugaan korupsi di Dinkes Langkat juga terjadi pada perawatan Ambulan puskesmas, pengadaan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat, realisasi obat-obatan dan medis."Kita menduga uang hasil korupsi berjamaah itu disuruh Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu untuk kepentingan dirinya dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langkat yang akan digelar bulan Oktober 2013 mendatang.

Sementara itu Kadinkes Langkat, dr Gunawan saat dikonfirmasi GS, kemarin, tak mau menjawab dan selalu menghindar."Jumpai saja Kasubbag Keuangan Dinkes Langkat yang bernama Sunarto," kilahnya.

Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasipenkum) Kejaksaan Tinggi Sunatera Utara (Kejati Sumut), Candra Purnama kepada GS,  kemarin mengatakan, masih menyelidiki kasus korupsi tersebut. "Setahu saya, kasusnya memang pernah ada dilaporkan ke Kejati Sumut. Kita masih mengumpulkan bahan dan keterangan (Pulbaket) atas kasus korupsi tersebut. Apabila cukup bukti, kita akan  memanggil dan memeriksa siapa-siapa saja yang terlibat dalam kasus korupsi tersebut termasuk Kadinkes Langkat dan juga Bupati Langkat," pungkas Candra. (tim)

Posting Komentar

Unknown mengatakan... 31 Desember 2013 pukul 00.36

Terus Usut pasti ada borok Pejabat daerah, Napa tidak Turunkan KPK aja karena sudah Miliaran Rupiah...!

Unknown mengatakan... 16 Maret 2016 pukul 21.42

TN3 EDI ANTONI SINURAYA*********ANTI KORUPSI*****

Unknown mengatakan... 16 Maret 2016 pukul 21.47

TN3 EDI ANTONI SINURAYA. ANTI KORUPSI

Top