0

MEDAN | GLOBAL SUMUT-Jajaran Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan audiensi ke Pemerintah Kota Medan, Selasa (10/9). Audiensi tersebut disambut hangat oleh Plt Walikota Medan Drs. HT Dzulmi Eldin, Msi di ruang kerjanya di Medan.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Bambang Eka Cahyana mengucapkan rasa terima kasih atas penerimaan Plt Walikota dan menyampaikan maksud dan tujuan audiensi tersebut adalah perkenalan Direktur Utama Pelindo I yang baru, yaitu Bambang Eka Cahyana yang dilantik pada tanggal 21 Agustus 2013 yang lalu. Selain itu, Bambang yang sebelumnya merupakan Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo I, juga bermaksud untuk lebih mengenalkan Pelindo I dan meminta dukungan serta sinergitas yang telah terjalin dapat lebih ditingkatkan lagi, mengingat Pelabuhan Belawan memegang peranan penting sebagai salah satu gerbang perekonomian regional yang juga termasuk dalam program MP3EI Koridor Sumatera. Dalam perkenalan tersebut Bambang menginformasikan perkembangan Pelabuhan Belawan yang saat ini merupakan pelabuhan terbesar di Pulau Sumatera dan pelabuhan terbesar ketiga di Indonesia.
“Terkait dengan pengembangan Pelabuhan Belawan yang merupakan Pelabuhan Utama dan menjadi andalan Pelindo I, bahwa dalam beberapa waktu dekat kedepan ini, kami akan mulai pembangunan secara fisik untuk tahap II yang merupakan bagian dari Optimalization Program yaitu perpanjangan dermaga sepanjang 350 meter di Belawan International Container Terminal (BICT). Jika pembangunan tahap ini selesai maka kapasitas di BICT akan terjadi peningkatan dari 1,2 juta Teus/thn menjadi 2 juta Teus/thn dan nantinya kapal yang bisa masuk ke Pelabuhan Belawan, kapal dengan muatan 3.000 Teus,” ujar Bambang dengan optimis.
Bambang mengatakan dengan pembangunan pengembangan Pelabuhan tersebut, tentu nantinya akan berakibat terjadinya kemacetan akses jalan yang telah tersedia selama ini dan untuk mencegah hal tersebut Pelindo I telah melakukan antisipasi yaitu dengan telah melakukan koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengaktifkan jalur kereta api ke Belawan International Container Terminal (BICT). Tidak hanya itu, untuk memaksimalkan penataan Pelabuhan Belawan, Pelindo I juga berencana akan menata lingkungan disekitar area pelabuhan. Tentunya untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan dukungan dan peran dari Pemerintah Kota Medan.
Dalam perbincangan yang akrab tersebut, Plt Walikota Drs. HT Dzulmi Eldin, Msi menyampaikan sangat mendukung pengembangan Pelabuhan Belawan tersebut. Eldin meminta agar Pelabuhan Belawan dapat ditata dengan baik dan Pelindo I segera menyelesaikan permasalahan dan hambatan yang terjadi. Eldin menambahkan bahwa Pemko Medan siap bersinergi bersama Pelindo mengingat hal tersebut dimaksudkan guna untuk peningkatan perekonomian daerah dan Eldin juga berharap agar Pelindo I giat menyalurkan CSR (Corporate Social Responsibility) kepada masyarakat lingkungan sekitar serta pembinaan untuk UKM di sekitar wilayah operasi Pelindo I.
“Kita sama-sama mendorong untuk hal tersebut, kami berharap dengan pengembangan Pelabuhan Belawan ini bisa membuat Pelabuhan Belawan lebih tertata dengan baik. Kami mendukung Pelindo I, ini semua tentunya bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah” ungkap Eldin.
Sementara ACS Humas Pelindo I, M. Eriansyah menyampaikan bahwa Jajaran Direksi Pelindo I yang turut hadir dalam audiensi tersebut yaitu Direktur Keuangan Farid Luthfi, Direktur Personalia dan Umum Imran Iskandar dan Direktur Operasi dan Teknik Iman A. Sulaiman.
Eriansyah menambahan sebagai informasi bahwa dalam Program pengembangan Pelabuhan Belawan tersebut khususnya untuk Terminal Petikemas Belawan (BICT), terdiri dari 3 Phase/Tahapan Program yaitu Phase/tahap I adalah Urgent Program/Peningkatan Produktivitas yang sudah dilakukan pada Thn 2010-2012, dengan investasi berupa penambahan peralatan 5 unit CC (Container Crane), 15 unit RTG (Rubber Tyred Gantry), 2 unit HMC (Harbour Mobile Crane), 14 unit Reach Stacker dan Side Loader, dermaga 100 meter dan CY (Container yard) 6.000 m2.
“Urgent program ini telah meningkatkan kapasitas terminal dan produktivitas bongkar muat sehingga menurunkan Turn Round Time (TMT) kapal yaitu terjadinya peningkatkan kapasitas terminal dari 800.000 Teus menjadi 1.200.000 Teus, dan meningkatkan produktivitas dari 18 box/crane/hour (B/C/H) menjadi 25 box/crane/hour (B/C/H) serta Kinerja pelayanan, Turn Round Time kapal dari 7-8 hari menjadi untuk terminal domestik ± 2,5–3,0 hari dan terminal internasional ±1,2–1,5 hari serta menerapkan Service Level Guarantee dan Windows System,” kata Eriansyah.
Untuk tahap kedua, disebut Optimalization Program (2013-2014) yang bertujuan untuk peningkatan kapasitas dan peningkatan kualitas layanan dari Panamax size menjadi Post Panamax Size. Programnya dibagi dalam 2 (dua) paket, paket pertama adalah penambahan Dermaga 350 m dan CY 15 Ha, CC 4 Unit dan TT 12 Unit dan paket kedua adalah penambahan Dermaga sepanjang 350 m dan CY seluas 15 Ha, CC sebanyak 4 (empat) unit dan TT sebanyak 12 (dua belas) unit.
Tahap ketiga, disebut Expansion Program (2013-2015) yang bertujuan untuk membangun Indonesia Hub Container Port di Pelabuhan Kuala Tanjung. Program ini terbagi dalam dalam 21 modul, setiap modul terdiri dari pembangunan Dermaga sepanjang 1.000 m’ dengan kedalaman 17 m’ LWS, pembangunan Container Yard (CY) seluas 40 Ha, pengadaan Container Crane (Post Panamax Size ) sebanyak 10 (sepuluh) unit, dan Transtainer (one over six) sebanyak 30 (tiga puluh) unit., Ujar Eriansyah.
(Humas Pelindo I)

Posting Komentar

Top