0
BELAWAN | GLOBAL SUMUT – Money Politik putera kepala dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara Ibnu Ubayd Dilla dari Partai Bulan Bintang (PBB) daerah pemilihan V (Kecamatan Medan Deli, Medan Marelan, Medan Labuhan, dan Kecamatan Medan Belawan-red) terbukti. Aktivis dan warga minta KPU batalkan kemenangan Ubayd yang bermental korupsi itu. Minggu (4/5/2014).
             
“Dari awal sebelum pemilu Legislatif 2014-2019 kita sudah dengar money politik yang dimainkan Ibnu Ubayd Dilla, namun kita tak mendapatkan bukti dan masyarakat takut bicara. Sekarang bukti dan saksi itu kita miliki, dan segera kita bahas dalam pertemuan silaturahmi bersama wartawan Medan Utara, jika memang memungkinkan untuk dilanjutkan kenapa tidak”.
             
Demikian dikatakan ketua umum LSM Bersatu Anak Negeri Indonesia A. Ahmad saat dihubungi globalsumut melalui telepon selularnya, Minggu (4/5/2014).
             
Ketika ditanya soal tindakan, A. Ahmad menepis. “Soal tindakan bukan urusan kita, yang pasti temuan itu kita teruskan nantinya ke semua pihak-pihak terkait”. Kata A. Ahmad singkat.
             
Sebelumnya diberitakan, Ibnu Ubayd Dilla No urut 4 dari Partai Bulan Bintang untuk daerah pemilihan V menabur uang kepada masyarakat untuk memilih dirinya pada Legislatif yang lalu, padahal sosok putera Kadis Kelautan dan Perikanan Sumut tersebut sama sekali tak dikenal warga Medan Utara. Melalui timnya Tugina alias Nina, Ibnu yang akrab disapa Obay itu suap warga Rp. 50 ribu/orang untuk mencoblos namanya pada lembaran surat suara seperti yang terungkap di Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan.
             
Di Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan seperti di TPS 21 dan 22, lewat timnya Shaleh Obay mendapat suara urutan 5 besar, padahal tak ada warga di sana yang mengenal Ibnu Ubayd Dilla alias Obay. Selidik punya selidik ternyata warga disuap Rp. 50 ribu/orang.
             
Terpisah, di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Ibnu Ubay juga lancarkan serangan money politik. Puluhan warga di lingkungan 7,8,9 disuap Rp. 50 ribu/1 suara untuk Ibnu Ubayd Dilla, sedangkan 67 warga lainnya belum dibayar.
            
 Ibnu Ubayd Dilla ketika dikonfirmasi globalsumut melalui telepon selularnya belum lama ini membantah. Ibnu alias Obay mengaku tudingan miring yang menerpa dirinya tidak benar. “Apa yang bapak dengar di lapangan itu tidak benar”. Kata Obay singkat yang langsung menutup telephon genggamnya. [mn/bu].    

Posting Komentar

Top