0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Walikota Medan Dzulmi Eldin menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2014 di Lapangan Merdeka, Medan, Rabu (3/9/2014).

Dia berharap peringatan yang  digelar rutin setiap tahun ini tidak hanya menjadi acara seremonial belaka, justru melalui peringatan ini dapat dijadikan spirit besar untuk meningkatkan komitmen, keteguhan dan dan kerjasama dari semua untuk menjamin anak-anak tumbuh dan berkembang ecara sehat, cerdas dan berkarakter kokoh.

Untuk itulah melalui peringatan HAN ini, Eldin tidak ingin mendengar lagi adanya ekploitasi terhadap anak, kekurangan gizi maupun anak-anak yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan, terlebih-lebih mendengar adanya kejahatan terhadap anak. Hal itu harus menjadi kebijakan pokok pembangunan kota secara berkesinambungan pada masa yang akan datang.

“Kehidupan generasi anak-anak perlu menjadi perhatian kita secara sungguh-sungguh, bahkan perlu pembinaan kita yang berkelanjutan, sehingga kita bisa menjadikan anak-anak kita menjadi mutiara masa depan bangsa,” kata Walikota.

Mantan Sekda Kota Medan ini selanjutnya mengingatkan, perhatian terhadap anak tentunya tidak cukup hanya menyangkut kebutuhan jasmani anak seperti makanan sehat yang berkecukupan, tetapi juga kebutuhan pengembangan mental.

Selain itu kepribadian anak memerlukan dukungan lingkungan anak secara memadai.Karena itu Pemko Medan memiliki kebijakan dan program pengembangan yang disebut kota layak anak, termasuk kecamatan dan kelurahan serta lingkungan layak anak. 

“Jadi kita harus memberikan wadah yang luas bagi anak, tempat bermain untuk anak serta berbagai fasilitas pelayanan umum yang diperuntukkan bagi anak. Kita juga harus bisa mencegah anak memasuki area yang tidak sesuai dengan usianya. Melalui cara ini, Insya Allah kita bisa mendapatkan generasi-generasi emas untuk Kota Medan yang semakin maju dan sejahtera pada masa mendatang,” kata Walikota.

Selanjutnya Wali kota menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah cukup banyak perhatian dan sumbangan terhadap tumbuh dan berkembangnya anak-anak, termasuk lembaga-lembaga pemerhati anak dan Tim penggerak PKK, baik tingkat Kota Medan, kecamatan maupun kelurahan.

Malah TP PKK Kota Medan, jelas Walikota, merupakan salah satu lembaga penggiat anak. Tercatat PKK Kota Medan membina tidak kurang dari 735 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK se-Kota Medan. Di samping itu program kerja PKK juga banyak berdimensi pembinaan terhadap tumbuh dan berkembangnya anak.

“Semua program itu diarahkan untuk membangun kepribadian anak, kecerdasa anak dan melindungi anak dari kejahatan. Selain itu juga program-program yang menjamin tersedianya pendidikan dan pelayanan kesehatan terhadap anak,” ungkapnya.

Peringatan HAN Tahun 2014 juga dirangkaikan dengan pengukuhan istri Walikota Medan Rita Maharani sebagai Bunda PAUD Kota Medan oleh Bunda PAUD Provinsi Sumatera Utara Sutias Handayani. Pengukuhan ditandai dengan penyematan pin dan menyelempangkan selempang. Saat pengukuhan dilakukan, Rita didampingi Walikota. Usai dikukuhkan, giliran Rita melantik Bunda PAUD kecamatan dan kelurahan se-Kota Medan.

Sebelumnya, Bunda PAUD Sumut Sutias Handayani mengatakan PAUD sangat penting. Untuk itu diharapkan Tahun 2015, diharapkan setiap desa di Sumut memiliki 1 PAUD. Namun dengan kondisi geografis yang banyak ditemui tebing dan jurang serta jarak cukup jauh, tentunya tidak mudah mewujudkan 1 PAUD 1 desa.

“Meski sulit mewujudkannya, alhamdulillah kita sudah berhasil menjangkau anak-anak usia dini dan memenuhi hak-hak mereka untuk belajar. Untuk meningkatkan kualitas belajar, kita juga sudah memberikan pelatihan kepada para tutor. Selain lulusan S1, kita juga merekrut lulusan SMA dan diberi pelatihan sehingga dapat mengajar di PAUD dengan baik,” jelas Sutias.

Sementara itu Bunda PAUD Kota Medan Rita Maharani mengatakan, usai pengukuhan ini program awal yang pertama kali dilakukan melaksanakan pelatihan kepada Bunda PAUD di kecamatan dan kelurahan. Pelatihan ini dilakukan untuk memberikan pengertian dan pemahaman tentang tupoksi  yang harus mereka lakukan sebagai Bunda PAUD kecamatan maupun kelurahan.

“Dengan pelatihan yang kita berikan nanti, mereka dapat mengetahui tupoksinya masing-masing,” kata Rita.

Dijelaskan Rita, tinggal 3 kelurahan saja di Kota Medan yang saat ini yang belum memiliki  PAUD. Untuk itulah Rita bertekad, usai pengukuhan dirinya diupayakan agar ketiga kelurahan itu secepatnya memiliki PAUD. Dengan demikian program nasional 1 desa 1 PAUD dapat dipenuhi di Kota Medan. (Red/GS/Mdn)

Posting Komentar

Top