MEDAN
| GLOBAL SUMUT- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut)
Ir H Tengku Erry Nuradi MSi menyatakan Festival Karo menjadi salah satu
sarana efektif dalam mempromosikan berbagai kesenian, adat istiadat dan
budaya Karo.
Hal
tersebut dikemukan Tengku Erry Nuradi saat menghadiri pembukaan
Festival Budaya Karo di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (30/8/2015)
malam.
Hadir
dalam acara itu Menteri Hukum dan HAM Yassona Louly, anggota DPD RI
Parlindungan Purba, Bupati Karo Terkelin Brahmana, tokoh masyarakat
Medan Dzulmi Eldin, sejumlah tokoh adat dan tokoh masyarakat Karo.
Dalam
kesempatan itu, Erry menyatakan, Festival Karo dapat menarik wisatawan,
tidak hanya domestik, namun juga wisatawan mancanegara jika digelar
secara rutin tiap tahunnya.
“Festival
Karo ini perlu dijadikan agenda tahunan. Dengan demikian, wisatawan
mancanegara akan menyusun agenda liburan untuk bisa datang. Selain itu,
kegiatan ini juga menjadi hiburan bagi masyarakat Sumut, terutama
masyarakat Kota Medan,” sebut Erry.
Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Sumut sangat mendukung kegiatan seni budaya
tradisional, sebagai bentuk kepedulian dan perhatian terhadap
kemajemukan adat istiadat di Sumut.
“Festival
Karo ini juga merupakan bukti terjalinnya persatuan dan kesatuan
antarsuku di Sumut. Sumut merupakan daerah yang majemuk. Tiap suku
tumbuh secara berdampingan dengan harmonis. Perbedaan budaya tidak
menghalangi kita untuk memupuk sikap kebersamaan dan toleransi yang
tinggi untuk saling menghormati,” ujar Erry.
Dalam
kesempatan itu, Erry juga mengimbau kepada masyarakat Karo untuk terus
melestarikan budaya dan adat istiadat sebagai warisan bagi generasi
mendatang.
“Harapan saya, tingkat kunjungan wisatawan meningkat dan budaya kita tetap lestari,” ucap Erry.
Pembukaan
Festival Karo yang berlangsung selama 3 hari sejak 27-29 Agustus ini
juga sekaligus pengukuhan Himpunan Masyarakat Karo Indonesia (HMKI)
periode 2015-2020. Terpilih sebagai Ketua HMKI Sumut Ruben Tarigan,
Sekretaris Sudarto Purba dan Bendahara Ester Junita Ginting.
“Kita
berharap, HMKI semakin mengeratkan kebersamaan sesame masyarakat Karo
dengan etnis lain di Sumut. Selain itu, HMKI juga menjadi organisasi
kemasyarakatan yang mampu menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Para
kader HMKI harus berperan, berpartisipasi aktif untuk membangun dan
membina kemajuan Sumut,” harap Erry.
Sementara
Menteri Hukum dan HAM, Yassona Louly mengatakan, Festival Karo tidak
hanya sebagai kegiatan hiburan semata, tetapi juga mengusung refleksi 5
tahun erupsi Gunung Sinabung, pengenalan budaya terhadap generasi muda
dan pengukuhan HMKI.
“Saya
berharap seluruh masyarakat mau berbagi rasa dan peduli atas bencana
Gunung Sinabung. Kemudian menjaga dan melestarikan budaya tradisional
agar tetap mengakar kepada generasi muda sejak dini. Jangan sampai
generasi muda di masa mendatang mencari akar budayanya karena telah
hilang ditelan jaman,” harap Yassona.
Bupati
Karo, Terkelin Brahmana mengatakan, kegiatan Festival Karo akan menjadi
agenda tahunan yang dibiaya menggunakan anggaran dari APBD Kabupaten
Karo nantinya.
Selain
itu, masyarakat Karo masih dalam kondisi prihatin akibat erupsi Gunung
Sinabung yang kini masih berstatus awas dan tanggap darurat. Bencana
Sinabung telah merusak 10 desa dan 2 dusun. Jumlah pengungsi tercatat
9.313 orang 5272 KK yang tersebar di 9 lokasi pengungsian.
“Dampak erupsi Gunug Sinabung sangat kompleks. Semoga bencana cepat berakhir,” sebut Terkelin. (red)
Posting Komentar
Posting Komentar