BRASTAGI
| GLOBAL SUMUT-Kementerian Pariwisata menargetkan Kawasan Danau Toba
akan menyumbang devisa untuk Sumatera Utara (Sumut) mencapai Rp 30
triliun di tahun 2019 mendatang. Target ini disampaikan Menteri
Pariwisata DR Ir Arief Yahya MSc saat membuka Festival Danau Toba (FDT)
2015 di Taman Mejuah-juah, Brastagi, Kabupaten Karo, Kamis (19/11/2015).
Hadir
dalam acara tersebut Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumut Ir H Tengku
Erry Nuradi MSi, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH, Kepala Dinas
Pariwisata Sumut Elisa Marbun, Deputi Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Sabrina,
Bupati
dan Walikota se-Sumut, perwakilan Pangdam I/BB, perwakilan Kapolda
Sumut, BNN, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Medan Diffi A Djohansyah,
Forum Pimpinan Daerah se-Sumut, para SKPD, tokoh adat, tokoh agama dan
toko masyarakat Karo.
Dalam
kesempatan itu, Arief mengapresiasi dan meminta 7 Kabupaten di sekitar
Danau Toba untuk bersinergi dalam mengenalkan potensi Danau Toba melalui
berbagai even, termasuk lewat Festival Danau Toba (FDT) yang digelar
tiap tahunnya.
“Kabupaten
kita harapkan memiliki semangat dan kesamaan visi dalam mengembangkan
potensi wisata Danau Toba sebagai destinasi wisata berkelas dunia,”
harap Arief.
Danau
Toba merupakan destinasi wisata kebangggaan Indonesia karena memiliki
perpaduan yang selaras antara kekayaan alam dan budaya. Sangat beralasan
jika kawasan Danau Toba ditetapkan menjadi salah satu dari 10 kawasan
destinasi wisata nasional.
“Untuk
itu, Kementerian Pariwisata terus berupaya melakukan pengembangan Danau
Toba dimulai dari revilitasi Badan Pengelola, memperbaiki manajemen,
promosi, menyiapkan sarana jalan yang layak, air dan ketersediaan
pasokan listrik,” sebut Arief.
Pengembangan
kawsan Danau Toba sebagai kawasan wisata nasional akan diperkuat dengan
Pepres Badan Pengelola Kawasan Danau Toba yang kini sedang dalam
perumusan. “Pepres sedang dalam penyelesaian dan dalam waktu dekat akan
rampung,” jelas Arief.
Arief
juga mengatakan, The Word Travel & Tourism Council (WTTC) mencatat,
industry pariwaita menyerap tenaga kerja 6 kali lebih banyak dibanding
bidang manufacture.
“Pertumbuhan industri pariwisata akan menyerap banyak tenaga kerja dan menghidupkan berbagai sector,” sebut Arief.
Lebih
lanjut Arief memaparkan, sektor pariwisata menyumbang Produk Domestik
Bruto (PDB) sebesar 9 persen dan mampu menyerap tenaga kerja mencapai 11
juta orang dengan devisa Rp 11 milyar pada tahun 2014 lalu.
“Kementerian
Pariwisata memproyeksikan pada 2020, penerimaan devisa sektor
pariwisata nasional akan melebih devisa dari sector minyak. Wajar jika
banyak Negara di dunia yang mengembangkan industri pariwisata,” ujar
Arief.
Khusus
untuk industri pariwisata di Sumut, Kementerian Pariwisata menargetkan
tingkat kunjungan ke wisatawan lokal (domestic) tahun 2019 mencapai 15
juta orang dengan devisa mencapai Rp 15 triliun dan 1 juta wisatawan
mancanegara dengan pemasukan juga Rp 15 triliun.
“Jadi
totalnya mencapai Rp 30 triliun tahun 2019 sumbangan industri
pariwisata di Sumut. Devisa yang diperoleh ini tentu akan meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Sumut,” ujar Arief. Dalam
kesempatan itu, Arief juga mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut
menggelar kegiatan wisata bertaraf internasional seperti balap sepeda
keliling Danau Toba (Tour Toba).
Dengan
segala potensi yang ada, Kementerian Pariwisata juga telah mengusulkan
Danau Toba berpotensi menjadi salah satu ikon pariwisata Global Geopark
Network (GGN), lembaga di bawah UNESCO. Sementara Plt Gubernur Sumut
mengimbau 33 Kabupatan/Kota di Sumut membuat agenda kegiatan wisata di
daerah masing-masing, seperti FDT yang digelar tiap tahunnya.
“Pemerintah
Privinsi akan memberikan bantuan kepada Kabupaten dan Kota yang
menggelar even pariwisata di daerahnya sebesar Rp 100 juta. Bantuan ini
sebagai bentuk dukungan untuk mengembangkan potensi wisata di Sumut,”
sebut Erry.
Dalam kesempatan itu, Erry juga mengatakan, Sumut patut berbangga karena memiliki Danau Toba yang menjadi sorotan dunia.
“Keindahan
Danau Toba telah diakui nasional maupun dunia internasional. Keindahan
alam dan kesejukannya telah menarik perhatian wisatawan lokal maupun
mancanegara untuk datang menikmati panorama alamnya,” sebut Erry.
Potensi
dan keindahan Danau Toba telah mendorong pertumbuhan kunjungan
pariwisata di Provinsi Sumut. Tercatat mengalami peningkatan kunjungan
wisatawan secara signifikan dari 191.000 wisawatan di tahun 2010 menjadi
270.000 wisatawan di 2014.
Destinasi
Danau Toba yang diagendakan dalam Lake Toba Festival setiap tahun
diharapkan tidak hanya sekedar kegiatan rutinitas saja, namun memberikan
kontribusi dalam mempromosikan pariwisata Sumut ke dunia internasional.
“Pemerintah
Pusat, Provinsi dan Kabupaten setiap tahunnya mengagenda event Lake
Toba Festival yang diharapkan memberikan dampak yang positif bagi
kemajuan sektor pariwisata Sumut. Khususnya bagi pendapatan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berdekatan dengan Danau
Toba,” harap Erry.
Erry
juga mengimbau bagi Pemerintah Kabupaten Kota di Sumut, untuk ikut
berpartisipasi dalam memajukan sektor pariwisata guna mendorong
Pendapatan Anggaran Daerah (PAD).
Bupati
Karo Terkelin Brahmana mengucapkan terimakasih atas dipilihnya
Kabupaten Karo sebagai tuan rumah Lake Toba Festival tahun 2015.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat mendongkrak tingkat kunjungan
wisatawan ke Bumi Turang, pasca menurunnya tingkat kunjungan wisatwan
akibat erupsi Gunung Sinabung sejak 2010 lalu.
“Walau
berstatus awas, namun Kabupaten Karo terbilang aman bagi wisatawan yang
ingin datang menikmati objek wisata Tanah Karo. Karena masih banyak
objek wisata Tanah Karo yang belum tersentuh wisatawan,” ujar Terkelin.
Kepala
Dinas Pariwisata Sumut, Elisa Marbun mengungkapkan, FDT dimeriahkan
berbagai keviatan diantaranya Sado Hias, Pameran Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Lomba Bolon, Lomba Renang, Lomba Desain Geoprak Toba, Lomba
Paduan Suara, Lomba Vokal Solo, Lomba Binaraga, Lomba Tour D’Sinabung,
Fashion Etnik, Seminar Geopark Clinic, Pagelaran Seni Lintas Budaya,
Host Dinner and Geopark Heroes.
“Festival
Danau Toba 2015 ini merupakan agenda nasional yang bersumber dana dari
APBN. Mari kita ramaikan festival wisata ini demi menarik tingkat
kunjungan wisata ke Sumut khususnya dan Indonesia umumnya,” ajak Marbun.
(red)
Posting Komentar
Posting Komentar