MEDAN |
GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Ir H
Tengku Erry Nuradi MSi meminta kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)
penambahan alokasi dana pembangunan dan perawatan jalan di Provinsi
Sumut yang termasuk jalan provinsi terpanjang di Indonesia.
Hal
itu disampaikannya langsung kepada Presiden Joko Widodo dalam video
conference penandatanganan kontrak serentak Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat, di Kantor Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional I Jalan Sakti Lubis Medan, Rabu (6/1/2015).
Presiden
Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki
Hadimuljono menyaksikan penandatanganan kontrak kegiatan anggaran
Kementerian 2016 yang dilakukan di lima lokasi secara serentak, yakni
Kota Medan, Banjarmasin, Surabaya, Manado dan Jayapura.
Dalam
kesempatan dialog, Plt Gubernur Sumut yang didampingi Direktur
Pembangunan Jalan Kemen PU Pera Achmad Ghani Ghazali, Kepala Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional I (BBPJN I) Ir Paul Ames Halomoan MS,
Kapolda Sumut, Irjen Pol Ngadino, Kajati Sumut dan Kepala BPKP Sumut.
Erry
Nuradi menyebutkan, panjang jalan nasional yang ada di Provinsi Sumut
sekitar 2.632 kilometer (Km) adalah jalan terpanjang dengan kondisi
80,68%. Dengan demikian masih ada 508,52 km jalan nasional yang berada
dalam kondisi rusak.
Kepada Presiden, Erry berharap, alokasi dana untuk pembangunan maupun perawatan jalan bisa ditingkatkan lagi.
“Tahun
ini, kita dapat Rp 1,9 triliun, paling tidak butuh alokasi Rp 3
triliun, karena masih banyak jalan nasional yang rusak,” pinta Plt
Gubsu.
Kepada
wartawan, Erry menjelaskan, walaupun Sumut memiliki jalan nasional
terpanjang namun anggaran yang dialokasikan masih minim. Dia
mencontohkan, Sulawesi Tengah yang panjang jalannya masih di bawah
Sumut, namun alokasi anggaran mencapai Rp 2,8 triliun.
“Kita mohon ini bisa diperhatikan, karena jumlah penduduk Sumut juga termasuk terbesar keempat secara nasional,” ujarnya.
Adapun
total alokasi anggaran Direktorat Jenderal Binamarga di Sumut pada
tahun 2015 adalah Rp 1.986.540.715.000, sedangkan untuk tahun 2016 ini
alokasi turun sekitar Rp 60 miliar menjadi Rp 1.925.253.272.000
Sementara
untuk kondisi jalan provinsi, Erry menambahkan, sekira 75% berada dalam
kondisi mantap dengan harapan ada dana tambahan dari pusat. Karena
Sumut memperoleh sejumlah program strategis nasional, diantaranya
Kawasan Strategis Nasional Medan-Binjai-Deliserdang-Karo dan Kawasan
Strategis Nasional Danau toba.
Khusus
KSN Danau Toba, Erry berharap, ada perhatian pemerintah khususnya Kemen
PU Pera untuk membangun jalan pengembangan wisata Danau Toba. Dengan
jarak 180 km dari Bandara Kualanamu, membuat banyak wisatawan yang
enggan datang ke Danau Toba. Padahal, Medan-Parapat sebenarnya punya
jalan strategis yang hanya berjarak 94km melalui jalan Rawasering atau
Tanjungmorawa-Seribo Dolok-Tongging. Jalan alternatif ini bisa menjadi
prioritas ke depannya. Dalam kesempatan itu, Presiden menyaksikan
penandatanganan kontrak dengan total paket yang ditandatangani sebanyak
644 paket dengan nilai kontrak Rp 8,814 triliun. Dari total paket
tersebut, 597 paket di antaranya paket kecil dengan nilai proyek di
bawah Rp 50 miliar. Paket kecil ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi
di daerah-daerah. Sedangkan 47 paket lain adalah paket besar dengan
nilai di atas Rp 50 miliar. Nilai kontrak tersebut merupakan 10,84
persen dari total belanja modal Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2016.
Sedangkan untuk BBPJN I Medan, pada kesempatan tersebut dilakukan
penandatanganan kontrak sebanyak 37 paket dengan total nila Rp
644.038.527.957, dimana 13 proyek diantaranya di wilayah Provinsi Aceh.
“Kalau hari ini sudah ditandatangani, besok harus sudah mulai kerja,”
kata Presiden Jokowi. Dia berharap, percepatan ini bisa mendorong dan
menjadi stimulasi pertumbuhan ekonomi nasional. Jangan sampai investor
dan masyarakat diabaikan. Presiden berpesan, agar proyek yang
dilaksanakan bisa padat karya dengan melibatkan kontraktor lokal dan
bahan baku lokal, sehingga lebih banyak uang beredar di daerah. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar