MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Medan
pada Mei 2017 secara umum menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan
hasil pemantauan Badan Pusat Statisti (BPS), pada bulan Mei 2017 Kota
Medan mengalami inflasi sebesar 0,08 persen.
Ia
menambahkan, Di Indonesia, pada bulan Mei 2017 dari 82 kota yang
diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), 70 kota mengalami inflasi,
dimana inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,96 persen dengan IHK
144,44. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Sampit dan Bulukumba
sebesar 0,02 persen dengan IHK masingmasing sebesar 129,86 dan 133,21
(Ulfah)
Kepala
BPS Sumut, Syech Suhaimi mengatakan, inflasi terjadi karena adanya
peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,46 persen.
Kemudian
kelompok transportasi komunikasi dan jasa keuangan inflasi sebesar 0,30
persen, kelompok kesehatan sebesar 0,26 persen dan kelompok perumahan,
air, listrik, gas dan bahan bakar 0,17 persen.
“Sedangkan
kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,43 persen, kelompok
sandang deflasi sebesar 0,17 persen, serta kelompok pendidikan,
rekreasi, dan olah raga 0,01 persen,” kata Suhaimi, Jumat (2/6) di BPS
Sumut Jalan Asrama Medan.
Pada
Mei 2017 kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan terhadap
inflasi/deflasi, yaitu kelompok bahan makanan -0,10 persen, kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,08 persen, kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,04 persen.
Selanjutnya
kelompok sandang -0,01 persen, kelompok kesehatan 0,01 persen, dan
kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,06 persen. Untuk
kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,00 persen.
Beberapa
komoditas yang mengalami peningkatan harga pada Mei 2017 antara lain
harga cabai merah naik 5,21 persen, harga bawang putih naik 18,16
persen, harga nasi dengan lauk naik 3,32 persen, tarif angkutan udara
naik 4,36 persen, harga bensin naik 0,97 persen, tarif listrik naik 1,01
persen, harga tomat buah naik 22,34 persen.
“Komoditas
yang mengalami penurunan harga seperti dencis, tongkol, bawang merah,
gula pasir, sawi hijau, daging ayam ras, dan kentang,” jelas Suahimi.
Kepala
BPS Sumut, Syech Suhaimi mengatakan Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera,
inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe dan Tanjung Pandan sebesar
0,90 persen dengan IHK masing-masing sebesar 122,79 dan 136,58. Inflasi
terendah terjadi di Meulaboh sebesar 0,06 persen dengan IHK 127,37.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,93
persen dengan IHK 134,81 dan deflasi terendah terjadi di Pematangsiantar
sebesar 0,01 persen dengan IHK 132,80.
“Dari
23 kota IHK di Pulau Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe
dan Tanjung Pandan sebesar 0,90 persen dengan IHK masing-masing sebesar
122,79 dan 136,58. Inflasi terendah terjadi di Meulaboh sebesar 0,06
persen dengan IHK 127,37” Ucapnya.
Posting Komentar
Posting Komentar