KISARAN | GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi mengajak 33 kabupaten/kota se Sumut untuk menciptakan agenda tahunan khas daerah masing-masing untuk menunjang pengembangan pariwisata di Sumatera Utara.

Ajakan itu kembali dilontarkan Gubsu Erry saat membuka Pagelaran Seni Budaya Daerah Asahan ke-3 tahun 2017, di lapangan simpang Sidodadi Kisaran, Senin (24/07/2017).

Kami menghimbau agar kabupaten/kota lainnya bisa melakukan pagelaran budaya masing-masing dan menjadi agenda tahunan. “Apabila 33 kabupaten /kota se-Sumut melaksanakan even budaya dan wisata setiap tahunnya berarti ada 3 even dalam sebulan. Saya yakin bila dikelola secara baik dan profesional maka turis mancanegara akan datang untuk melihat keberagaman setiap daerah,” kata Erry.

Dikatakan Gubsu Erry, even pariwisata baik itu seni, budaya, olahraga, kuliner dan lainnya bisa diciptakan oleh setiap daerah sesuai dengan khasanah dan kekayaan masing-masing daerah.

Even tersebut bila dikelola bisa menjadi kalender rutin yang menarik turis mancanegara untuk berkunjung ke daerah kita. “Keberagaman budaya yang tergambar dari adat istiadat, pakaian, kuliner dan lainnya merupakan aset negara yang sangat potensial,” sebut Erry.

Pada kesempatan itu, Gubsu Erry menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan karena seluruh penggiat seni seluruh Asahan berkesempatan hadir. Mengingat wilayah Sumut memiliki keanekaragaman budaya yang sangat berharga dan unik.

Hadir pada pembukaan tersebut Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang, Wakil Bupati Asahan Surya, Muspida Kabupaten Asahan, Wakil Walikota Tanjung Balai, Wakil Bupati Batubara dan para tokoh adat dan tokoh budaya 14 etnis.

Sementara Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang mengatakan, pagelaran Seni Budaya menampilkan 14 etnis yang terdiri dari Melayu, Karo, Simalunggun, Batak Toba, Batak Angkola/Mandailing, Nias, Pakpak, Pesisir Tapteng , Jawa,Minang, Aceh, Banjar, Cina dan India.

Pagelaran Seni Budaya ini merupakan media dan forum kegiatan berskala regional, upaya menghayati semangat tersebut. “Keberagaman suku dan adat merupakan aset tak ternilai harganya, mampu menjadi warna prilaku saling menlengkapi dengan saling menyesuaikan. Untuk membangun Asahan kedepan,’’ jelasnya.

Pengelaran seni budaya daerah yang ketiga tersebut dilaksanakan mulai dari tanggal 24 Juli hingga 18 Agustus mendatang.[rs]