BAGAN SERDANG | GLOBAL SUMUT-Porsi partisipasi masyarakat menjadi 
sebuah keniscayaan dalam mendongkrak kesuksesan sebuah ikon pariwisata 
di daerah, hampir 80 % tergantung dari kondisi partisipasi kelompok 
sosial masyarakat dan selebihnya 20 adalah kondisi alam, hal ini 
terungkap dari paparan Doktor Fakultas Ekonomi Andri Zainal, SE., M.Si.,
 Ph.D., Ak., CA yang menjadiPerson In Charge (PIC)  dalam kegiatan 
Pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Darwis) dan Kelompok Sadar Lingkungan
 (Darling) di desa bagan Serdang Kecamatan pantai labu kabupaten deli 
Serdang.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu 
sampai Jumat, 14-16 Maret 2018 yang mengambil tempat di Aula Desa Bagan 
Serdang. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua LPM Unimed Dr. Kustoro 
Budiarta, ME, Kadis Pariwisata Deli Serdang H. Faisal Arif Nasution, 
Kepala UPT kesatuan pengelolaan hutan wilayah 1 Sumut, Camat Pantai Labu
 H. Ayub S.Sos., M.Si, Petani Sukses Indonesia Asal Blitar Abdurrahman, 
Kepala Desa Bagan Serdang Imron dan Ratusan masyarakat peserta pelatihan
 Darwis dan Darling.  Selain itu Andri Zainal Juga mengungkapkan bahwa, 
kemauan serta semangat masyarakat menjadi sebuah indikator kuat 
kesuksesan sebuah program wisata yang yang akan di bangun di kecamatan 
pantai Labu. Kegiatan ini tidak hanya diisi oleh pakar-pakar dari Dinas 
Terkait seperti Pariwisata, Lingkungan hidup dan kehutanan, praktisi 
pertanian akan tetapi kegiatan langsung shoew kelapangan menerapkan 
darwis dan darling.
 “Kampung Manggrove Bagan 
Serdang menjadi ikon pariwisata baru yang di Inisiasi pertamina 
denganmenggandeng Unimed sebagai pendamping masyarakat sehingga kepaduan
 dari Perusahaan BUMN, Kampus dan masyarakat dapat terbina dengan baik. 
Sehingga ekowisata ini benar-benar dapat meningkatkan taraf hidup 
masyarakat serta mengubah mindset menuju masyarakat yang cerdas dan 
makmur”, papar Doktor jebolan University of Malaya tersebut.
Hal
 senada diungkapkan oleh camat Pantai labu Ayub, S,Sos., M.Si yang 
menyatakan bahwa kawasan pantai labu terdiri darin 19  Desa dengan 6 
desa berada langsung berhadapan dengan selat malaka. Sehingga potensi 
untuk wisata pantai ini sangat menjanjikan, untuk dapat dikelola. 
“Hingga saat ini potensi-potensi tersebut belum dikelola secara 
maksimal. Apalagi saat ini bandara Kuala Namu berada di wilayah Pantai 
Labu, hal ini akan menambah geliat pariwisata di Pantai Labu turis tidak
 perlu mencari lokasi-lokasi wisata yang jauh karena disekitaran bandara
 terdapat spot wisata yang cukup berkelas. Apalagi dengan dukungan 
Unimed dan Pertamina Kami yakin ekowisata pantai labu akan mengalami 
akselerasi dalam pengelolaanya” , tandas camat yang pernah menjadi 
penyuluh teladan tingkat nasional tersebut.
Menanggapi
 hal tersebut Ketua LPM unimed Dr. Kustoro Budiarta didampingi 
Sekretaris Mukti Hamjah, M.Si mengungkapkan bahwa, kerjasama tripartid 
antara Kampus, BUMN dan Pemkab Deli serdang merupakan bentuk kemitraan 
Strategis dan Sinergis dalam membangun masyarakat Deli Serdang yang 
berada di pesisir untuk tidak menggantungkan ekonomi pada bidan 
perikanan dan nelayan. Akan tetapi sudah mulai melirik bidang pariwisata
 dan penumbuh kembangkan perekonomian pesisir dengan olahan tanaman 
manggrove.
“Hal ini sesuai dengan arahan Rektor
 Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd bahwa kampus harus menjadi problem
 Solving bagi permasalahan masyarakat. Dengan terbinanya masayarakat 
lewat Darling dan Darwis akan muncul kelompok masyarakat yang sadar akan
 lingkungan dan pariwisata disekitarnya. Dan kegiatan ini tidak hanya 
meliputi pemberdayaan masyarakat akan ttetapi pembangunan fisik juga 
akan dilakukan oleh pertamina dengan didampingi oleh pakar-pakar dari 
Unimed sehingga akan membawa masyarakat Bagan Serdang yang berkemajuan”,
 ungkap Doktor bidang Manajemen tersebut.[Irfandi Jurnalis warga]

Posting Komentar
Posting Komentar