KUALA TANJUNG | GLOBALSUMUT.COM -
Penandatanganan dilakukan di Kuala Tanjung, Selasa (2/9/2025), dengan fokus pada pengembangan layanan transhipment peti kemas.
Kesepakatan ini menjadi langkah penting bagi kedua operator pelabuhan dalam memperluas konektivitas dan meningkatkan efisiensi rantai pasok. Kerja sama mencakup pertukaran informasi dan pengetahuan, komunikasi yang lebih intensif, serta pemanfaatan fasilitas bersama. Dengan ruang lingkup tersebut, PMT dan Penang Port menargetkan pelayanan transhipment yang lebih cepat, terjangkau, dan dapat mendukung arus perdagangan internasional.
Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, dilalui sekitar 100.000 kapal setiap tahun. Posisi Kuala Tanjung di jalur ini menjadikannya strategis untuk dikembangkan sebagai hub internasional. Dengan jarak ke Penang yang relatif dekat, kerja sama transhipment dinilai mampu memperkuat daya saing logistik regional.
Direktur Utama PMT, Rudi Susanto, menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam mengoptimalkan potensi pelabuhan. “Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi kedua pihak dan masyarakat luas, sekaligus memperkuat posisi Kuala Tanjung sebagai gerbang logistik internasional,” katanya.
CEO Penang Port, Sasedharan Vasudevan, menambahkan bahwa kerja sama ini sangat realistis karena didukung jarak geografis yang dekat dan rute pelayaran yang sudah mapan. “Dengan kedekatan rute, biaya logistik bisa ditekan. Ditambah lagi, Penang Port memiliki jaringan pelayaran yang telah berjalan sehingga transhipment dapat segera terealisasi,” ujarnya.
Kepala KSOP Kuala Tanjung, Humaid Minabari, menilai kerja sama ini akan memberikan nilai tambah bagi pengguna jasa. “Pelabuhan Kuala Tanjung ini merupakan proyek strategis nasional. Dengan jaraknya yang dekat dengan Penang, masyarakat dan pelaku usaha akan lebih memilih menggunakan layanan transhipment ini,” tuturnya.
Executive Director Regional 1, Jonedi Ramli, juga menyampaikan dukungan agar implementasi kerja sama dapat segera dimulai. “Kami berharap kerja sama transhipment antara PMT dan Penang Port dapat segera terealisasi dalam waktu dekat,” katanya.
Acara penandatanganan dihadiri sejumlah pihak, antara lain Port Authority Penang, Bea dan Cukai Kuala Tanjung, Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, serta DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan luas atas inisiatif ini.
Penandatanganan MoU ini bukan langkah pertama. Sebelumnya, pada 20 Juni 2025, telah dilakukan sosialisasi pengapalan peti kemas internasional sebagai bagian dari upaya memperkenalkan potensi Kuala Tanjung kepada pelaku industri. Kerja sama dengan Penang Port diharapkan menjadi kelanjutan nyata dari program tersebut.(ABU)
Posting Komentar
Posting Komentar