0
PALUTA | GLOBAL SUMUT-Ratusan mahasiswa Padang Lawas Utara (Paluta) yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Padang Lawas Utara (GEMA PALUTA) kembali turun ke jalanan dan melakukan aksi unjuk rasa ke kantor DPRD Paluta dan Kantor Bupati Paluta, Rabu (17/9).
Dalam aksinya yang diawali dari kantor DPRD Paluta, massa meminta agar anggota DPRD Paluta yang baru dilantik untuk lebih pro rakyat dan tidak seperti anggota DPRD periode sebelumnya yang kinerjanya terlihat kurang aktif selama menjabat dan anggota DPRD Paluta yang baru juga diminta agar ikut aktif dalam menuntaskan kasus korupsi di beberapa SKPD Paluta seperti masalah cetak sawah di Desa Garonggang yang sudah merugikan negara sebesar 1 milyar di Dinas Pertanian Paluta.
Koordinator aksi, Hendra Rambe dan Raja Uli Harahap saat melakukan orasi mengatakan bahwa mereka meminta agar mantan Kadis Pertanian Paluta diperiksa bersama dengan pejabat-pejabat yang terlibat terkait masalah cetak sawah dan penanaman jagung yang diduga kuat tidak ada hasil panennya dan merugikan negara serta menuntut agar mantan Kadis PU Paluta Makmur Harahap yang sekarang menjabat sebagai Kadis Damkar Paluta diproses dan ditangkap karena diduga banyak proyek siluman selama menjabat sebagai Kadis PUPaluta.
Selain itu, mereka juga menuntut agar harta kekayaan mantan Kadis PU Paluta Makmur Harahap di audit selama menjabat Kadis PU Paluta dan juga meminta agar ia dipecat dari jabatan Kadis Damkar Paluta yang sedang dijabatnya sekarang.
Setelah melakukan orasi, massa akhirnya dijumpai oleh perwakilan anggota DPRD Paluta Basri Harahap dari partai Demokrat, Gentha Ibnu Aslhantua Harahap SH dari partai Golkar dan Muhammad Amin Siregar SH dari Partai Amanat Nasional.
Basri Harahap mengatakan bahwa sebagai anggota DPRD Paluta, dirinya menyambut baik aspirasi dari para mahasiswa ini sepanjang itu bertujuan baik dan demi perwujudan pembangunan dan pemerintahan yang bersih di daerah Paluta.
Lanjutnya, pihak DPRD juga akan secepatnya bekerja dan akan mengajak para mahasiswa untuk duduk bersama dalam menyikapi segala tuntutan mahasiswa yang tertuang dalam pernyataan sikap mereka dan akan berupaya sepenuhnya agar permasalahan itu dapat diselesaikan dengan secepatnya.
“Kami menyambut baik aspirasi para adik-adik mahasiswa sepanjang itu demi kebaikan daerah kita ini, kami akan secepatnya membahas permasalahan ini dan nanti akan kami ajak para adik-adik mahasiswa untuk duduk bersama dalam membahas segala tuntutan ini,” ujarnya.
Hal senada dikatakan oleh anggota DPRD dari Partai Golkar Gentha Ibnu Aslantua Harahap dan Muhammad Amin Siregar dari Partai Amanat Nasional bahwasanya mereka akan bekerja semaksimal mungkin dalam menyikapi segala tuntutan dari para mahasiswa demi terwujudnya pembangunan dan pemerintahan yang bersih di daerah Paluta.
Setelah mendengarkan jawaban dari para anggota DPRD Paluta, massa bergerak menuju kantor Bupati Paluta dan kembali melakukan orasi dengan tuntutan yang sama sambil membentangkan spanduk bertuliskan “Periksa mantan Kadis PU Paluta Makmur Harahap dan proses mantan Kadis Pertanian Paluta Aminusin Harahap”.
Aksi sempat memanas saat massa mencoba memasuki kantor Bupati secara paksa karena perasaan kecewa terhadap Bupati Paluta yang tidak mau menerima mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya, namun pihak Satpol PP dan kepolisian membentuk barisan memblokade massa dan sempat terjadi aksi saling dorong dan aksi kejar-kejaran antara massa dengan Satpol PP, namun suasana kembali tenang setelah pihak Pemkab yang diwakili oleh Asisten I Amas Muda Hasibuan dan Asisten II Mara Pinta Harahap menemui para mahasiswa untuk mendengarkan tuntutan mereka.
Asisten I Amas Muda Hasibuan mengatakan bahwa segala tuntutan mahasiswa ini akan diupayakan untuk melaksanakannya secepatnya dan sebaik mungkin sesuai dengan prosedur dan perundang-undangan yang berlaku, untuk itu ia meminta agar segala pihak terutama mahasiswa dapat bekerjasama dan mengontrol setiap perkembangan pembangunan dan pemerintahan di daerah Kabupaten Paluta yang baru terbentuk ini.
Setelah mendengarkan jawaban dan keterangan dari pihak Pemkab Paluta, massa pun membubarkan diri dengan tertib, namun sebelumnya mereka menaruh harapan agar pihak Pemkab Paluta dan semua instansi terutama penegak hukum yang ada di seluruh Sumatera Utara untukmembuka mata menyikapi tuntutan mereka demi terciptanya rasa keadilan di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Padang Lawas Utara /Paluta (Maraudin Siregar/GS/Paluta )

Posting Komentar

Top